Wednesday, October 12, 2016

Persiapan Kelahiran Anak Menurut Hindu-Bali

Nyamenusanet.blogspot.com - Mempunyai keturunan merupakan keinginan setiap pasangan yang sudah menikah. Karena akan menjadi penerus keluarga nantinya.

Berikut merupakan hal-hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan oleh calon orang tua, untuk persiapan kelahiran anak. Menurut tradisi Agama Hindu di Bali

1. Ketika Anak Baru Lahir
Ucapkan Mantram Gayatri sebanyak mungkin, minimum tiga kali. Kalau bisa sambil membawa Japamala (ganitri). Maha Mantra Gayatri disebut juga sebagai Mantra Savitri atau Mantra Savita, sebagai ibu dari Veda yang memberikan pencerahan kepada kecerdasan dalam menapak kehidupan menuju kesempurnaan. Bisikkan Maha Mantra Gayatri tiga kali masing-masing di telinga kanan (dharma) dan kemudian di telinga kiri (sakti).

2. Waktu Dikasi Ari-Ari
Ketika sudah diberikan ari-ari dari pihak rumah sakit, bidan dll. Bungkus dengan kain putih sukla, sebaiknya sudah disiapkan payuk tanah yang cukup besar, dengan tutupnya, lalu ari-ari itu dimasukkan ke dalam payuk setelah itu di bawa pulang

3. Mencuci Ari-Ari
Setelah sampai di rumah maka oleh ayah si anak ari – ari diletakan di dalam baskom/ember baru yang setelah itu alat tersebut tidak boleh dipakai lagi. Lalu ari – ari tersebut di cuci dengan air. Sang ayah harus membersihkan ari – ari dengan bersih dengan menggunakan kedua tangan, tanpa perasaan jijik dan dilakukan dengan perasaan penuh syukur dan kasih sayang, setelah bersih lalu di bilas dengan air kumkuman (air bunga).

4. Tahapan Dalam Menanam Ari-Ari
Siapkan sebuah kelapa ukuran besar yang masih lengkap dengan kulitnya, lalu dipotong dan dikeluarkan airnya. Pada bagian atas kelapa (bagian tutupnya) ditulis aksara Ah yang melambangkan Akasa dan pada bagian bawahnya ditulis aksara Ang yang melambangkan Pertiwi.

Lalu ari -ari dimasukan kedalam kelapa tersebut, diisi dengan 1 buah kwangen yang berisi 11 kepeng uang bolong yang diletakan di atas ari – ari, 1 potong lontar / ental yang ditulis aksara Ongkara, 1 ikat duri – durian (3macam duri), Rempah – rempah (anget – angetan), wewangian dan boleh juga di isi pesan – pesan lain dari sang ayah dalam hal ini mengacu kepada Desa Kala Patra.

Sesudah lengkap lalu kelapa tersebut dibungkus dengan ijuk lalu dibungkus kain putih dan selanjutnya di tanam. Untuk bayi laki – laki maka ari – ari di tanam di pekarangan dengan posisi di sebelah timur pintu masuk kamar si bayi (misalnya lokasi bayi di bale daja) sedangkan bayi perempuan di tanam di sebelah barat pintu. Masukan ari – ari tersebut ke dalam lubang lalu ucapkan mantram :

“Om Sang Hyang Ibu Pertiwi
rumaga bayu
rumaga amrtha sanjiwani
ang amertham sarwa tumuwuh (nama si bayi)
mangda dirghayusa nutugang tuwuh “

Setelah itu barulah ari – ari di timbun dan diatasnya diletakkan batu bulitan sebagai tanda dan ditanam pandan berduri. Hal ini secara sekala bertujuan menjaga ari – ari agar tidak diganggu hewan dan secara niskala bertujuan untuk menghindari gangguan jahat. Dan sanggah cucuk diisi lilin, usahakan tetap menyala selama 42 hari. Kemudian ditutup dengan kurungan ayam.

5. Banten Untuk Menanam Ari-Ari
Banten yang digunakan yaitu : banyuawang, dapetan, nasi kepel 3, pengulapan, pengambean, daksina. Daksina ditaruh di sanggah cucuk yang ditancapkan di atas tanah menanam ari-ari. Lalu buatkan segehan lima warna yaitu warna hitam di sebelah utara, putih sebelah timur, merah sebelah selatan, kuning sebelah barat dan manca warna di tengah.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk semeton. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma…

sumber: idapedandagunung.com, stitidharma.org

5 Alasan Utama Orang Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa

nyamenusanet.blogspot.com -  Pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya, yang mengekpos budaya Bali sebagai produk utama. Pariwisata sudah menjadi nafas dan urat nadi bagi Bali. Bali juga menjadi ladang bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan. Berbagai villa dan hotel dibangun di Bali.

Tidak cukup membangun villa dan hotel para investor pun berniat mereklamasi teluk benoa. Membuat pulau baru untuk dibangun Hotel. Ada yang pro dengan reklamasi itu tapi tidak sedikit pula yang kontra terutama masyarakat Bali.

Teluk Benoa yang merupakan kawasan konservasi tidak layak untuk direklamasi. Jika reklamasi di kawasan perairan Teluk Benoa dipaksakan maka reklamasi tersebut akan berpotensi menimbulkan masalah baru sebagai berikut :

1. Hilangnya Fungsi Konservasi
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Konservasi Teluk Benoa yang akan rusak antara lain :
– Tampungan air dari 5 DAS(Daerah Aliran Sungai)
– Kawasan Suci / Campuhan Agung
– Kawasan ekosistem mangore,terumbu karang dll

2. Terjadi Banjir
Reklamasi akan menyebabkan berukurangnya fungsi teluk benoa sebagai tempat penampungan banjir dari 5 sub DAS (Daerah Aliran Sungai). Daerah yang akan menjadi tergenang banjir yaitu : Sanur Kauh, Suung Kangin, Pesanggaran, Pemogan, Simpang Dewa Ruci, Tanjung Benoa, Bandara Ngurah Rai dan dataran rendah sekitarnya.

3. Rentan Bencana
Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menyebabkan pulau Bali semakin rentan terhadap bencana alam seperti Tsunami dan likuifaksi tanah ( suatu fenomena perilaku tanah yang jenuh atau sebagian jenuh secara substansial kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, biasanya gempa bumi yang bergetar atau perubahan lain secara tiba-tiba dalam kondisi menegang)

4. Terjadi Abrasi
Reklamasi Benoa akan semakin memperparah abrasi pantai di Bali. Baik disekitar Benoa maupun di sekitar Sanur, Nusa Dua, Gianyar, Klungkung dan Karangasem

5. Kebrangkutan Pariwisata

Seperti yang telah dijelaskan diawal. Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya yang bergantung pada kelestarian alam. Jika alam dibuat rusak maka akan berdampak pada kebudayaan Bali yang ikut hancur. Dan tentu yang akan mengalami kerugian ialah penduduk lokal.

Tentu jika dijabarkan lebih luas akan banyak dampat negatif lagi yang didapat jika Reklamasi Teluk Benoa dibiarkan. Tradisi di Bali sangat kental akan Tri Hita Karana .

Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kebahagiaan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara 3 hal yaitu:
Parhyangan (Manusia dengan Tuhan)
Palemahan (Manusia dengan alam lingkungan)
Pawongan (Manusia dengan sesama)

Tentu jika salah satu dari Tri Hita Karana tidak dilakukan akan terjadi ketidakseimbangan lagi di Bali. Jangan biarkan Reklamasi Teluk Benoa berkedok Revitalisasi. Semoga artikel ini dapat bermafaat. Suksma…

sumber : www.forbali.org

Thursday, October 6, 2016

Nusa Penida Festival Dari Tahun Ke Tahun

nyamenusanet.blogspot.com - Nusa Penida Festival 2016 kembali digelar 7 s/d 9 Oktober. Ini adalah Festival yang ketiga. Setelah sebelumnya 2014 dipusatkan di Sampalan, 2015 di Lembongan dan 2016 di Br. Nyuh.
Pada Nusa Penida Festival 2014 Menteri Kelautan dan Perikanan C. Sutardjo datang. Kala itu ia meresmikan Nusa Penida ditetapkan sebagai kawasan Konservasi Perairan.
Ditahun Nusa Penida 2015 Menteri Pariwisata hadir. Bahkan sebelum Festival sempat terlebih dahulu ke Kerta Gosa dan Lembongan.
Ditahun 2016 pada saat Festival Nusa Penida 2016 Menteri Pariwisata juga sedianya hadir. Menteri Susi Pudji Astuti juga diundang, kehadirannya diharapkan. Karena Menteri nyentrik ini mau diajak transplantasi terumbu karang.
Pada tahun 2014 tagline Nusa Penida 2014 The Rise A New Paradise. 2015 Enjoy The Blue Paradise dan 2016 Exploring The Blue Paradise. Ketiga Festival itu menyebut Nusa Penida paradise, surga.
Kegiatan Festival Nusa Penida sama dari tahun ketahun secara umum tentang promo alam, budaya, bahari Dan spiritualnya. Sejalan dengan logo Festival Nusa Penida ikan mola-mola bergelembung Jangkang, Burung Jalak Nusa dan Meru. Logo hanya dimodifikasi sedikit.
Artis yang datang di 2014 sekaliber Dewa Budjana dan Artis Bali serta Lokal. 2015 di Lembongan ada Double T dan Artis lokal sedang 2016 ada Superman Is Dead yang manggung 9 Oktober 2016.
Diperkirakan SID akan menyedot perhatian, karena Band Punk asal Bali yang sudah international ini memiliki banyak fans fanatik.
Lagu soundtrack Festival Nusa Penida 2014, 2015 dan 2016 sama, lagu Nusa Penida Damai. 2014 dan 2015 dinyanyikan Laras dan Violin Aya. Di 2016 ini dinyanyikan Ruspata Bhyantari.
Di Nusa Penida 2014 ada carnaval budaya yang dibawakan masing-masing desa. Di 2015 ada rejang massal 1000 orang dan 2016 ada jangkang massal 1000 orang di 7 Oktober 2016.
Nusa Penida Festival telah mampu mendongkrak kunjungan wisata. Jumlahnya significan, akomodasi pariwisata mulai tumbuh menjamur. Karena selain peliputan media yang besar, beberapa Menteri yang hadir, ternyata sebagai wadah advokasi anggaran ke pusat dan Provinsi.
Karena Nusa Penida infrastruktur sedang berbenah. Jalan, listrik, air dan Akses masih relatif kurang. Arah perencanaan menuju perbaikan itu, persiapan SDM mental dan skill masyarakat mutlak.
Sejak Festival Nusa Penida sebutan Nusa Penida menasional. Sebut saja sebagai kawasan konservasi perairan, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Sebagai Pusat Pembibitan Sapi Bali dimana hanya ada 3 di Indonesia dan sebagai pulau-pulau terluar Indonesia.
Nusa Penida sedang melaju,
Sumber : http://festivalnusapenida.com/perbedaan-dan-persamaan-nusa-penida-festival-dari-tahun-ke-tahun/